Direktur Utama PT.Bintang Tenera diperiksa di Pengadilan Tipikor Medan

Jumat, 15 Juni 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

www.pendidikanantikorupsi.org (Batu Bara). Sidang lanjutan kasus korupsi subsidi minyak goreng Dinas Perindustrian Kabupaten (DISPERINDAK) Batu Bara dengan terdakwa Edy Wijaya, dilangsungkan hari ini (14/6) di Ruang Cakra I pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan. Acara persidangan pada hari ini adalah pemeriksaan  saksi yang di ajukan oleh jaksa  penuntut umum (JPU)  yaitu Agus Sujana dan Syaiful Margolang.

Agus Sujana adalah Direktur Utama Bintang Tenera mulai tahun 1992 sampai dengan sekarang, dan Bintang Tenera adalah industri yang bergerak dibidang minyak nabati.

Dalam kesaksiannya Ia menerangkan bahwa benar PT Bintang Tenera telah mengadakan transaksi jual beli dengan Koperasi Bina Sejahtera dan Usaha Dagang Sahabat Sejati. ”Memang ada jual beli majelis, dengan Bina Sejahtera dan Sahabat Sejati.” ujarnya.

Saat dimintai keterangannya oleh JPU tentang  bagaimana jual beli itu berlangsung, saksi mengatakan bahwa  transaksi itu berlangsung di awal bulan Mei sebelum terjadi jual beli diawali dengan komunikasi lewat hand phone dengan terdakwa Edy Wijaya karna terdakwa dengan saksi menurutnya  telah kenal lama.

Pada saat itu terdakwa meminta tolong kepada saksi bahwa terdakwa membantu UD. Sahabat Sejati dan Koperasi Bina Sejahtera untuk mencarikan minyak goreng. ”Saya sudah kenal lama dengan Edy Wijaya.” ucapnya.

Kemudian saat hakim mempertanyakan kepada saksi bagaimana sistem transaksi tersebut terjadi, saksi menjelaskan dengan rincian yang jelas , saksi menyatakan bahwa transaksi dengan bina sejahtera terjadi tiga kali transaksi .

Pertama, pada tanggal 27 Mei 2008 dengan jumlah transaksi Rp.35.190.000, kedua pada tanggal 27 Mei 2008 dengan jumlah transaksi Rp.36.920.000 dan yang ketiga 29 Mei 2008 dengan jumlah transaksi Rp.33.221.000 dengan total keseluruhan Rp.105.421.500.” Ungkap Agus.

Kemudian dengan UD Bina Sejahtera Ia mengatakan terjadi enam kali transaksi. “Pertama pada tanggal 8 September 2008 dengan jumlah transaksi Rp.76.140.000, kedua pada tanggal 10 September 2008 dengan jumlah transaksi Rp.26.771.000, ketiga pada tanggal 11 September 2008 dengan jumlah transaksi sebesar Rp.25.293.000, keempat pada tanggal 24 September 2008 dengan jumlah transaksi sebesar 67.320.000, kelima pada tanggal 17 september 2008 dengan jumlah transaksi 44.401.500 dan yang terakhir (keenam-red) pada tanggal 18 September 2008 dengan jumlah 18.144.000, total keseluruhan 258.169.1500” ungkapnya jelas.

Selanjutnya saksi menerangkan bahwa semua transaksi terjadi melalui terdakwa.” Semuanya lewat Edy Wijaya karna saya Cuma percaya sama dia majelis,”ujarnya.

Kemudin saksi juga menerangkan bahwa seluruh proses transaksi  ada buktinya berupa faktur dan pembayaran seluruhnya dilakukan dengan check mandiri dan saksi menyatakan kalau Ia menerima check pada bulan Mei sebanyak dua check dan bulan September dua check. ”Semua ada bon-nya pak “ ucapnya tegas. (Agung)

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Ketua Majelis Hakim Luapkan Amarah Kepada Anggota DPRD Langkat 2019-2024
JPU Soalkan Kepemilikan Perusahaan Terdakwa Terbit Rencana Perangin-angin
Terdakwa Korupsi DPO, Majelis Hakim Menghukum dengan 6 Tahun Penjara
Terdakwa Korupsi Penataan Situs Benteng Putri Hijau, Minta Keringanan Hukuman
Sidang Putusan Perkara Korupsi Railink Bandara Kualanamu, Terdakwa Divonis Ringan
Terdakwa Korupsi Railink Kualanamu Melalui Penasehat Hukumnya Minta Dibebaskan
Babak Baru Sidang Dugaan Korupsi Kredit Macet Bank Sumut Cabang Sei Rampah
Tes SKTT Berujung Demonstrasi, Diduga Dicurangi
Berita ini 316 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 00:18 WIB

Ketua Majelis Hakim Luapkan Amarah Kepada Anggota DPRD Langkat 2019-2024

Rabu, 9 Juli 2025 - 00:14 WIB

JPU Soalkan Kepemilikan Perusahaan Terdakwa Terbit Rencana Perangin-angin

Sabtu, 5 Juli 2025 - 16:09 WIB

Terdakwa Korupsi DPO, Majelis Hakim Menghukum dengan 6 Tahun Penjara

Sabtu, 5 Juli 2025 - 15:47 WIB

Terdakwa Korupsi Penataan Situs Benteng Putri Hijau, Minta Keringanan Hukuman

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:27 WIB

Terdakwa Korupsi Railink Kualanamu Melalui Penasehat Hukumnya Minta Dibebaskan

Berita Terbaru

Sumber : Akun Instagram Bobby Nasution, 24 April 2025

Aktivitas

E-Katalog Jadi Kedok Korupsi, Bobby Harus Diperiksa

Kamis, 3 Jul 2025 - 13:46 WIB