Guru Honorer 20 Tahun, Berikan Kesaksian Kecurangan Seleksi PPPK Kab. Langkat

Selasa, 29 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikanantikorupsi.org. Senin, 28 April 2025. Ketua Majelis Hakim Achmad Ukayat membuka sidang dugaan perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Seleksi Pegawai PPPK Guru Kab. Langkat Tahun 2023.

Persidangan dilaksanakan di Ruang Cakra 9 Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi Dian Nopindra salah satu peserta seleksi PPPK Guru Kab. Langkat.

Dian menerangkan bahwa ia merupakan honorer yang telah mengabdi sebagai guru selama 20 tahun. Ia bertugas di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Langkat dengan gaji Rp900.000.

Ia juga menerangkan terkait pertemuannya dengan terdakwa Saiful Abdi. Berawal dari ibu Dian untuk menemui Saiful Abdi di kediaman rumahnya. Pertemuan tersebut membicarakan mekanisme penerimaan PPPK di Dinas Pendidikan Kab. Langkat.

Dalam pertemuan tersebut, saksi di janjikan untuk diprioritaskan dan namanya ditulis Saiful Abdi pada buku miliknya dengan nomor urut 108.

Pertemuan tersebut tidak dilakukan hanya pada itu saja, tetapi dilakukan beberapa kali pertemuan dan Dian memberikan sebuah amplop cokelat yang berisikan uang Rp15 juta diserahkan kepada Saiful Abdi dirumahnya.

“Saya hanya punya uang segini (Rp15 juta) pak, nanti sisanya (Rp25 juta) ketika saya lulus” ungkap Dian memberikan keterangan.

Dian juga mengatakan bahwasanya biaya pasaran untuk diluluskan sebagai pegawai PPPK Guru Kab. Langkat sebesar Rp40 juta. Oleh karena itu Dian nekat meminjam uang sebesar Rp15 juta kepada Iparnya lalu diserahkan kepada Saiful Abdi.

Dian menerangkan bahwa ia memperoleh nilai 556 poin. Penilaian tersebut termasuk perolehan nilai tertinggi hasi dari seleksi seleksi PPPK menggunakan Computer Assisted Test (CAT).

Namun, setelah pengumuman dilaksanakan ternyata ada seleksi tambahan. Lantas Dian pun terkejut, karena menurut saksi berdasarkan informasi dari Website SSCASN BKN (Badan Kepegawaian Nasional) tidak ada seleksi tambahan. Dian pun dinyatakan tidak lulus karena memperoleh nilai turun menjadi 521,5 poin.

Usai Dian memberikan keterangan, Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa Saiful Abdi untuk menanggapi keterangan Dian, ia merasa keberatan.

“Ada yang benar, tapi banyak gak benarnya yang mulia keterangan saksi. Demi Allah lillahi ta’ala saya tidak pernah menerima uang satu rupiah pun dari saksi. Bahkan ketika saya ditanya berapa duitnya pak, saya mengatakan kepada saksi bahwa uang saya sudah banyak”. ucap terdakwa kepada Majelis Hakim.

Usai pemeriksaan keterangan Dian, Majelis Hakim mengatakan pemeriksaan saksi untuk Dian Nopindra cukup dan dinyatakan selesai.

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Ketua Majelis Hakim Luapkan Amarah Kepada Anggota DPRD Langkat 2019-2024
JPU Soalkan Kepemilikan Perusahaan Terdakwa Terbit Rencana Perangin-angin
Terdakwa Korupsi DPO, Majelis Hakim Menghukum dengan 6 Tahun Penjara
Terdakwa Korupsi Penataan Situs Benteng Putri Hijau, Minta Keringanan Hukuman
E-Katalog Jadi Kedok Korupsi, Bobby Harus Diperiksa
Sidang Putusan Perkara Korupsi Railink Bandara Kualanamu, Terdakwa Divonis Ringan
Terdakwa Korupsi Railink Kualanamu Melalui Penasehat Hukumnya Minta Dibebaskan
Babak Baru Sidang Dugaan Korupsi Kredit Macet Bank Sumut Cabang Sei Rampah
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 00:18 WIB

Ketua Majelis Hakim Luapkan Amarah Kepada Anggota DPRD Langkat 2019-2024

Rabu, 9 Juli 2025 - 00:14 WIB

JPU Soalkan Kepemilikan Perusahaan Terdakwa Terbit Rencana Perangin-angin

Sabtu, 5 Juli 2025 - 16:09 WIB

Terdakwa Korupsi DPO, Majelis Hakim Menghukum dengan 6 Tahun Penjara

Sabtu, 5 Juli 2025 - 15:47 WIB

Terdakwa Korupsi Penataan Situs Benteng Putri Hijau, Minta Keringanan Hukuman

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:46 WIB

E-Katalog Jadi Kedok Korupsi, Bobby Harus Diperiksa

Berita Terbaru

Sumber : Akun Instagram Bobby Nasution, 24 April 2025

Aktivitas

E-Katalog Jadi Kedok Korupsi, Bobby Harus Diperiksa

Kamis, 3 Jul 2025 - 13:46 WIB