Kadis PU dan Pengusaha Didakwa Korupsi Pembetonan Jalan di Sibolga

Kamis, 26 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kamis. 26 April 2018, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan menggelar sidang perdana pada kasus Rigid Beton di Sibolga yang melibatkan 6 orang terdakwa yaitu masing-masing terdakwa adalah Marwan Pasaribu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sibolga, Safaruddin Nasution, Rahman, Jamaluddin Tanjung, Direktur PT Barus Jaya Putra Sejati, Yusrilsyah, Direktur PT Swakarsa Tunggal Mandiri dan Batahansyah Sinaga, Direktur VIII CV Pandan Indah. Seluruh terdakwa adalah rekanan kerja dari Marwan Pasaribu.

Kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan para terdakwa berawal dari hasil laporan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan 13 kontrak peningkatan hotmix menjadi perkerasan beton semen (rigid beton). Pengerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, tidak sesuai dengan kontrak dan dinyatakan selesai meskipun belum rampung. Dana proyek rigid beton di Kota Sibolga ini bersumber dari DAK tambahan usulan daerah yang tertuang dalam DPA Dinas PU Sibolga Tahun Anggaran 2015. Nilai kontraknya sebesar Rp.65 Miliar.

Keenam terdakwa diduga melakukan korupsi pada Proyek Ring Beton di Sibolga yang masing-masing dilakukan pada proyek Rigid Beton yang berbeda. Jumlah korupsi yang dilakukan oleh keenam terdakwa lebih dari 9 Miliyar. Dalam sidang perdana kasus korupsi Rigid beton ini, keenam terdakwa didakwa pada Pasal 2 jo Pasal 3 Jo pasal 9 dengan ancaman pidana pasal 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sidang lanjutan akan dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 dengan agenda pembacaan eksepsi oleh terdakwa Jamaluddin Tanjung.  Terlihat dalam persidangan kali ini salah salah satu hakim anggota mengantuk dan meminta sidang untuk dipercepat. (Shd)

 

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Dugaan Oknum Anggota DPRD Turut Menikmati Aliran Dana Korupsi DAK Disdik Kab. Madina Tahun 2020
Diduga Lebih 105 Hektar Terdakwa Menguasai Kawasan Hutan Suaka Margasatwa di Kab. Langkat
Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara
Sidang Dugaan Korupsi Dana Desa, Terdakwa Tidak Hadir Alias Buron
Dugaan Korupsi di Bandara Kualanamu, Proses Pengadaan Dilakukan Diduga Tanpa Pelelangan
Sidang Replik Dugaan Perkara Korupsi Dana Desa di Kabupaten Labuhan Batu
Dugaan Dana BOK dan Jaspel Mengalir Berulang Kali ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Eks Kadis Pendidikan Mandailing Natal, Hadir Sebagai Saksi di Pengadilan Tipikor PN Medan
Berita ini 75 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 09:14 WIB

Dugaan Oknum Anggota DPRD Turut Menikmati Aliran Dana Korupsi DAK Disdik Kab. Madina Tahun 2020

Jumat, 24 Januari 2025 - 07:32 WIB

Diduga Lebih 105 Hektar Terdakwa Menguasai Kawasan Hutan Suaka Margasatwa di Kab. Langkat

Jumat, 24 Januari 2025 - 05:12 WIB

Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara

Selasa, 21 Januari 2025 - 06:44 WIB

Sidang Dugaan Korupsi Dana Desa, Terdakwa Tidak Hadir Alias Buron

Selasa, 21 Januari 2025 - 06:16 WIB

Dugaan Korupsi di Bandara Kualanamu, Proses Pengadaan Dilakukan Diduga Tanpa Pelelangan

Berita Terbaru

Aktivitas

Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara

Jumat, 24 Jan 2025 - 05:12 WIB