Kepala BAPPEDA Nisel Ir. Ikhtiar Duha Layak Dijadikan Terdakwa

Selasa, 7 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENDIDIKANANTIKORUPSI.ORG : Medan:- BBI NISEL,- Kepala BAPPEDA Nias Selatan Ir. Ikhtiar Duha, hari ini dimintai keterangan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Medan terkait kapasitasnya sebagai Anggota Tim Penafsir pada proyek Pengadan Tanah BBI Tahun Anggaran 2012, Rabu (1/10/2014).

Dalam persidangan itu, terdapat banyak kejanggalan dan kejadian unik yang terjadi. Salah satunya ialah saat Ir. Ikhtiar Duha dimintai keterangan, dirinya selalu menjawab tidak tahu. “Saudara saksi mengetahui mengenai proyek BBI ini?”, tanya majelis hakim.  “Tidak tahu yang mulia, saya mengetahuinya setelah ada masalah,” jawabnya. Spontan majelis hakim bertanya lagi, “nah, tapi ini anda tahu, apa masalahnya?” Saksi kembali menjawab, “tidak tahu yang mulia”.  Pertanyaan dan jawaban seperti itu terus berulang, terhitung sampai tiga kali.

Akhirnya karena kesal dengan jawaban saksi, dengan nada tinggi majelis kembali bertanya, “sekali lagi saya tanyakan, apa masalah dalam proyek ini?” barulah saksi menjawab, “ada mark up yang mulia”, tegas saksi.

Manuver saksi ini terus berulang. Terkesan saksi berbelit-belit dan menutup-nutupi masalah dengan memberi keterangan yang menurut majelis hakim sangat rancu. Padahal dalam proyek tersebut, Ir. Ikhtiar Duha dan terdakwa  Yokie Adi Kurnia Duha sama-sama sebagai Tim Penafsir. Bedanya adalah, Yokie Adi Kurnia Duha ditahan dan ditetapkan menjadi terdakwa, sedangkan Ir. Ikhtiar Duha masih dapat melenggang bebas dan menghirup udara segar karena sampai kasus ini disidangkan, belum juga ditetapkan sebagai tersangka. Meskipun berdasarkan pengakuannya, diketahui bahwa ia tidak pernah melaksanakan tugasnya sebagai tim penafsir.

Ia menerangkan, tugas tim penafsir adalah membuat harga perkiraan tanah yang akan di beli. Namun, saat ditanya hakim tetang dasar tim penafsir membuat harga tanah yang mencapai harga Rp.150.000 per meternya, ia mengatakan tidak tahu. “Saya hanya disuruh menandatangani, Pak Hakim”, jawabnya.   Mendengar jawaban itu, langsung hakim berkata, “gara-gara tanda tangan Kamu itu negara mengalami kerugian hampir sebelas em (11 miliar)”.

Kepala BAPPEDA Layak Dijadikan Tersangka

Bedasarkan fakta yang terungkap di persidangan, seluruh tim penafsir tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Akibat dari kesengajaan atau kelalaian ini, negara mengalami kerugian sekira Rp. 11 miliar. Namun anehnya, meski ada empat orang yang bertugas sebagai tim penafsir, tetapi masih satu orang saja yang dijadikan terdakwa, yaitu Yokie Adi Kurnia Duha.

Menurut majelis hakim, seharusnya yang lebih dahulu diperiksa dan dijadikan terdakwa itu adalah Ir. Ikhtiar Duha. Hal ini karena selain ia sebagai tim penafsir, dirinya juga eks Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Nias Selatan. “Anda tahu tidak, seharusnya Anda juga bisa saja duduk di bangku terdakwa ini, karena Anda dan Yokie sama-sama tim penafsir. Apalagi jabatannya hanya pengawai biasa, sedangkan Anda mantan Kadis Pentanian loh!” kata hakim Zulfahmi selaku ketua mejelis. (MR)

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

PPAT dan Pejabat BPN Langkat Dihadirkan Sebagai Saksi dalam Perkara Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan
Sidang Dugaan Korupsi Dana BLU di UINSU, Potensi Rugikan Negara Rp1,7 Miliar
Pejabat BPN Langkat, Hadir Sebagai Saksi Perkara Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan
Dugaan Korupsi APD Covid-19, Sidang Tuntutan Ditunda
Sidang Pemeriksaan Saksi Lanjutan Dugaan korupsi Railink Bandara Kualanamu Berpotensi Rugikan Negara 5,77 Miliar
Dugaan Oknum Anggota DPRD Turut Menikmati Aliran Dana Korupsi DAK Disdik Kab. Madina Tahun 2020
Diduga Lebih 105 Hektar Terdakwa Menguasai Kawasan Hutan Suaka Margasatwa di Kab. Langkat
Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 08:29 WIB

PPAT dan Pejabat BPN Langkat Dihadirkan Sebagai Saksi dalam Perkara Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan

Jumat, 7 Februari 2025 - 08:27 WIB

Sidang Dugaan Korupsi Dana BLU di UINSU, Potensi Rugikan Negara Rp1,7 Miliar

Selasa, 4 Februari 2025 - 05:00 WIB

Pejabat BPN Langkat, Hadir Sebagai Saksi Perkara Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan

Jumat, 31 Januari 2025 - 07:42 WIB

Dugaan Korupsi APD Covid-19, Sidang Tuntutan Ditunda

Jumat, 31 Januari 2025 - 07:26 WIB

Sidang Pemeriksaan Saksi Lanjutan Dugaan korupsi Railink Bandara Kualanamu Berpotensi Rugikan Negara 5,77 Miliar

Berita Terbaru

Aktivitas

Dugaan Korupsi APD Covid-19, Sidang Tuntutan Ditunda

Jumat, 31 Jan 2025 - 07:42 WIB