Sekjen Transparency International Indonesia Teten Masduki (kedua kanan) bersama Koordinator Eksekutif Sentra Advokasi untuk Pendidikan Rakyat (Sahdar) Medan TR Arif Faisal (kedua kiri), Manager Advokasi Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro) Semarang Agus Yahya (kiri), dan Wamenkumham Denny Indrayana (kanan) memberikan keterangan pers seusai melakukan dialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/1). Foto: Investor Daily/ ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/pras/12
JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan pemberantasan korupsi sebagai gerakan nasional.
Ibarat sebuah system atau mesin, semua komponen yang ada harus berfungsi baik, sehingga berbagai praktik korupsi dapat dientaskan dari negeri ini.
“Ibarat sebuah orkestra, semua pemain dan pelaku juga harus memainkan perannya dengan baik pula,” kata Presiden saat membuka rapat terbatas Kabinet Indonesia Bersatu II di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1).
Sebelumnya, Kepala Negara menggelar pertemuan dengan kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan penggiat antikorupsi di Istana Negara.
Pada pertemuan itu, Kepala Negara mendengarkan paparan Sekjen Tranparansi Internasional Indonesia (TII) Teten Masduki, Program Manager Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Maryati, dan perwakilan Pokja 30 Samarinda Carolus Tuah.
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak dihttp://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php