Sidang Lanjutan Kasus Mujianto Konglomerat Medan

Kamis, 15 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

 

 

 

 

PENDIDIKANANTIKORUPSI.ORG. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan kembali menggelar sidang kasus korupsi Perbankan dengan terdakwa Mujianto selaku Direktur PT. AGUNG CEMARA REALITY.(14/8/2022)

Agenda sidang kali ini ialah pemeriksaan saksi yang diajukan oleh JPU, Adapun saksi yang dihadirkan berjumlah lima orang dari BANK BTN. Oleh majelis hakim proses pemeriksaan saksi dilakukan secara bersamaan demi mempersingkat waktu.

Dalam keterangannya, saksi Feri selaku Pimpinan dari BANK BTN Cabang Tembung menyampaikan bahwa sebelum perjanjian kredit dilakukan sertifikat sudah berada pada notaris. Maka saat itu menurut saksi sudah dalam pengawasan BANK. Seharusya Dalam proses pengajuan permohonan kredit ketentuan dari kepala Direksi seharusnya sudah balik nama. Lebih lanjut, saksi menyampaikan Ketika penandatanganan kredit oleh PT. KAYA dengan BANK BTN saudara saksi mengetahui bahwa agunan yang diajukan masih diagunkan di BANK SUMUT.

 

 

 

 

 

 

 

Bahwa saksi Agus selaku wakil pimpinan BANK BTN menyampaikan agunan yang diajukan oleh Canakya tidak atas nama PT KAYA selaku debitur melainkan atas nama PT ACR. Maka dalam pembebanan hak tanggungan dibebankan oleh PT. ACR, jika terjadi balik nama maka hak tanggungan di bebankan oleh PT. KAYA.

Dalam keterangannya, saksi Dewo bahwa ia menerima sertifikat berjumlah 93 sertifikat. Yang mana sertifikiat tersebut kemudian diberikan kepada notaris untuk dilakukan cek bersih. Saudara Dewo juga tidak mengetahui bahwa sertifikat sebanyak 93 itu akan dibebankan APHT.

Lain dari itu, saksi Petrus hanya menerima SHGB dari BANK SUMUT. Namun saksi tidak ingat sama sekali kepada siapa pada waktu itu saksi mengambilnya. Dalam keterangannya bahwa saksi hanya mengambil 79 SHGB dari BANK SUMUT.

Dalam keterangannya, saksi Aditya bahwa dalam melaporkan SHGB yang diajukan ke BTN Pusat agar pinjaman tersebut segera dicairkan saudara saksi menuliskan ada 27 SHGB yang sudah balik nama. Namun pada faktanya masih tujuh SHGB yang balik nama. Saudara saksi mengatakan bahwa salah pengetikan pada saat itu.

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Saksi Tidak Periksa Berkas, Ketua Majelis Hakim Kesal
Majelis Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Dugaan Kasus Korupsi BLU RSUP HAM Medan
Terdakwa Alwi Mantan Kadis Kesehatan Sumut Masih Sakit, Sidang Kembali Ditunda
Terdakwa Alwi Mujahit Mantan Kadis Kesehatan Sumut Sakit, Sidang di Tunda
Sidang Putusan Kasus Korupsi Mantan Kepala MAN 3 Medan dan Rekanan
Saksi Tidak Hadir, Sidang Dugaan Kasus Suap Bupati Labuhanbatu di Tunda
Ketua Majelis Hakim Sakit, Sidang Putusan Mantan Kepala MAN 3 Medan dan Rekanan Ditunda
Sidang Putusan Kasus Korupsi Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara Bersama Rekanan
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 Juli 2024 - 00:20 WIB

Saksi Tidak Periksa Berkas, Ketua Majelis Hakim Kesal

Senin, 22 Juli 2024 - 07:26 WIB

Majelis Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Dugaan Kasus Korupsi BLU RSUP HAM Medan

Jumat, 19 Juli 2024 - 04:21 WIB

Terdakwa Alwi Mantan Kadis Kesehatan Sumut Masih Sakit, Sidang Kembali Ditunda

Selasa, 16 Juli 2024 - 02:51 WIB

Terdakwa Alwi Mujahit Mantan Kadis Kesehatan Sumut Sakit, Sidang di Tunda

Selasa, 16 Juli 2024 - 02:37 WIB

Sidang Putusan Kasus Korupsi Mantan Kepala MAN 3 Medan dan Rekanan

Berita Terbaru

Saksi Sedang Di Periksa

Berita

Saksi Tidak Periksa Berkas, Ketua Majelis Hakim Kesal

Sabtu, 27 Jul 2024 - 00:20 WIB