4 Saksi Kasus Penyelewengan Anggaran Minyak Goreng Batu Bara Diperiksa

Sabtu, 2 Juni 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

www.pendidikanantikorupsi.org (Batu Bara). Sidang lanjutan kasus korupsi minyak goreng bersubsidi Batu bara, dengan terdakwa Edi Wijaya, dilangsungkan hari ini (31/5) di Ruang Cakra I pada Pengadilan Tipikor Medan. Acara sidang pada hari ini adalah pemeriksaan saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum(JPU) yaitu saudara Ahmad Bachtiar SE, Julivia Aranagaran, Lukman SH, Ramlis, Suyanto Bin Tutur, Sutcipto .

Dalam persidangan kali ini saksi yang di periksa yaitu Ahmad Bachtiar SE dan Julivia Aranagaran, Achmad, yang bekerja pada Bank Mandiri sebagai Costumer Service Officer Cabang Letda Sudjono. Sementara Julivia Aranagaran juga yang bekerja pada Bank Mandiri sebagai Costumer Service pada BCA Mandiri Cabang Krakatau .

Dalam kesaksiannya Ahmad menjelaskan bahwa seluruh data yang mereka sampaikan kepada penyidik adalah dengan sistem klik (online-red). Jadi hanya beberapa saja yang mereka ketahui. ”Saat diperiksa kami hanya memberikan data yang ada di kantor dengan sistem klik jadi tidak semuanya kami tau,” ujarnya.

Dan saat ditanya oleh JPU apakah ada yang berupa check, saksi menyatakan ada 5 check yang Ia ketahui dan Ia bawa. Check tersebut antara lain pertama, check pada 13/12/2008 melalui BCA Bukit Barisan dengan kode DI 906.004 senilai Rp56.430.000 kepada PT bintang tenera. Kedua pengambilan tunai dengan kode DI .906.405 sebesar RP37.783.000 di Bank Mandiri Cabang Krakataru. Ketiga pindah buku ke rekening atas nama Pak Sumarni dengan kode DI 906.841 sebesar Rp100 juta rupiah.

Kemudian dua lagi yang dicliring (yang dilakukan melalui bank lain), pertama dengan code DI.906.842 sebesar Rp142.116.000 dicliring lewat BCA bukit Barisan. Kedua dengan jumlah Rp180 juta dengan kode DI 906 842 dicliring lewat BCA Bukit Barisan.

Namun di BAP ada 7 check saat ditanya Ia tidak mengetahuinya secara jelas. “Saya tidak tau semuanya pak karna sebagian menggunakan data koran,” ungkapnya tegas.

Berbeda dengan Yulivia yang mana ia hanya sebagai staf pada Costumer Service. Saat ditanya dia tidak telalu mengetahui namun saksi hanya mengetahui bahwa dari kantor ada satu check yang Ia bawa. ”Saya tidak terlalu tau pak“, ungkapnya.

Satu check tersebut atas nama koperasi Bina Sejahtera sebesar Rp42 juta yang ditarik oleh Beti Simamora. ”42 juta yang narik Beti Simamora, Pak “, ungkapnya tegas.

Saat ditanyai oleh hakim mereka tidak banyak mengetahui bagaimana uang itu masuk karena seluruh data nya sistem online. Namun semua datanya sudah di jelaskan di BAP.

Selanjutnya saksi yang di periksa adalah Sutcipto dan Suyanto. Suyanto adalah Kasi Pendapatan Desa Padang Deres Kabupaten Batu Bara Sementara Sutcipto, adalah kepala desa Padang Deres Kabupaten Batu Bara.

Saat memberikan penjelasannya mereka menyatakan bahwa mereka bekerja atas perintah surat yang di tandatangani oleh Bapak Mangandar Marpaung dari Koperasi Industri Dagang Kabupaten Batu Bara untuk pembagian minyak subsidi sebesar Rp2500.

Dan menurut saksi pembagian tersebut dilakukan sebanyak 1 mobil yang jumlahnya berkisar 18 drum permobil, yang akan di bagi kedua desa, yaitu desa padang cengkring dan pakan raya. Di daerah Padang Cengkring sebanyak dua kali sedangkan Pakan Raya satu kali. ”Semua nya 2 tempat Pak di Padang Cengkring dan Pakan Raya“, ujarnya

Dan keduanya tidak mengenal sama sekali siapa pelaku usaha untuk minyak goreng tersebut, karna menurut saksi Ia tidak membaca keseluruhan dari isi surat namun ia hanya di suruh untuk mengumpulkan massa. Sementara hal-hal yang lain dia tidak begitu tau. ”Saya tidak terlalu tau yang lain pak karena kami hanya di suruh ngumpulin masyarakat dalam rangka pasar murah“, ungkapnya.

Selanjutnnya  saat di tanya oleh penasehat hukum terdakwa mereka menjelaskan dengan tegas, tidak tau siapa yang menyediakan minyak goreng subsidi atau disperindag bekerja sama dengan siapa. Pasalnya mereka tidak pernah diajak rapat tentang itu dan waktu pembagian minyak mereka hanya melihat Saipul Margolang dan Syawaldin Saragih. ”Kami gak kenal sama yang lain yang kami tau Pak Saipul Margolang dan Syawaldin Saragih ada di tempat pada saat itu”, ungkapnya tegas. (Agung).

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Sekda Kabupaten Simalungun Diperiksa Sebagai Saksi di Pengadilan Tipikor PN Medan
Dugaan Politisasi Kasus Korupsi di Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan 
Korupsi Dana BLU di RSUP H Adam Malik, Para Mantan Pejabat di Vonis Beragam
Sidang Pemeriksaan Saksi Dugaan Kasus Korupsi di UINSU, di Tunda
JPU Kejari Asahan Kesal Dengar Keterangan Terdakwa
Dugaan Korupsi Penipuan Proyek di UIN Sumatera Utara, Majelis Hakim Vonis Terdakwa 2,5 Tahun Penjara
Sidang Dugaan Kasus Korupsi Eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai
Dugaan Korupsi BLU RSUP H Adam Malik Medan : Para Terdakwa Dituntut Bervariasi
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 06:59 WIB

Sekda Kabupaten Simalungun Diperiksa Sebagai Saksi di Pengadilan Tipikor PN Medan

Kamis, 7 November 2024 - 13:26 WIB

Dugaan Politisasi Kasus Korupsi di Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan 

Selasa, 5 November 2024 - 05:40 WIB

Korupsi Dana BLU di RSUP H Adam Malik, Para Mantan Pejabat di Vonis Beragam

Jumat, 1 November 2024 - 07:37 WIB

Sidang Pemeriksaan Saksi Dugaan Kasus Korupsi di UINSU, di Tunda

Selasa, 29 Oktober 2024 - 04:32 WIB

JPU Kejari Asahan Kesal Dengar Keterangan Terdakwa

Berita Terbaru

Berita

JPU Kejari Asahan Kesal Dengar Keterangan Terdakwa

Selasa, 29 Okt 2024 - 04:32 WIB