Korupsi Dana BLU di RSUP H Adam Malik, Para Mantan Pejabat di Vonis Beragam

Selasa, 5 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikanantikorupsi.org. Senin, 05 November 2024. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri (PN) Medan, kembali membuka sidang dugaan perkara korupsi pengelolaan dana Badan Layanan Umum (BLU) di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik (RSUP) H Adam Malik (HAM) tahun 2018.

Agenda persidangan kali ini ialah pembacaan putusan oleh Majelis Hakim untuk para terdakwa yakni Bambang Prabowo (Mantan Direktur Utama RSUP HAM), Mangapul Bakara (Mantan Direktur Keuangan RSUP HAM), Ardiansyah Daulay (Mantan Direktur Pengeluaran RSUP HAM).

Andriansyah selaku Ketua Majelis Hakim membaca vonis hukuman untuk para terdakwa di ruang Cakra 9 PN Medan. Para terdakwa di vonis dengan hukuman yang beragam. Bambang Prabowo dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Oleh karena itu, ia di hukum pidana penjara selama 3 tahun, denda Rp300 Juta Subsidair 2 bulan pidana kurungan. Namun, ia tidak dibebani hukuman membayar Uang Pengganti (UP), karena Majelis Hakim menilai ia tidak menikmati kerugian keuangan negara.

Selanjutnya, Mangapul Bakara dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Oleh karena itu, ia di hukum pidana penjara selama 1 tahun, denda Rp100 Juta Subsidair 1 bulan pidana kurungan. Ia pun tidak dibebani hukuman membayar Uang Pengganti (UP), karena Majelis Hakim menilai ia tidak menikmati kerugian keuangan negara.

Ardiansyah Daulay dinyatakan terbukti bersalah oleh Majelis Hakim melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Oleh karena itu, ia dihukum pidana penjara selama 6 tahun, denda Rp100 Juta Subsidair 1 tahun pidana kurungan. Akan tetapi, Majelis Hakim memberikan hukuman tambahan untuknya yaitu pidana tambahan untuk membayar UP senilai Rp7,8 Miliar lebih, karena Majelis Hakim menilai ia menikmati kerugian keuangan negara. Untuk di ketahui, sebagian kerugian keuangan negara telah dikembalikannya melalui rekening pemerintah lainnya (RPL) Kejaksaan Negeri Medan senilai Rp250 Juta.

Usai putusan dibacakan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Penasihat Hukum (PH) terdakwa bersama-sama menyatakan pikir-pikir terkait menerima atau tidak, dan ataupun mengajukan upaya hukum.

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Sidang Dugaan Korupsi Pengadaan PDAM Tirta Sari Binjai, Potensi Rugikan Negara Rp771 Juta
Sidang Dugaan Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan Ditunda
Grup Kuala Diduga Selalu di Menangkan pada Pengadaan Proyek di Kabupaten Langkat
Sidang Dugaan Perkara Korupsi Dana Desa di Kabupaten Karo
Pendapat Para Ahli Terhadap Dugaan Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan di Langkat
Sidang Perdana Dugaan Korupsi Seleksi PPPK Guru Kab. Langkat Tahun 2023
Dugaan Korupsi Publik Relation di Bank Sumut, Terdakwa Libatkan Orang Terdekat
SPRT SUMUT Memperingati Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional 2025
Berita ini 157 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 06:51 WIB

Sidang Dugaan Korupsi Pengadaan PDAM Tirta Sari Binjai, Potensi Rugikan Negara Rp771 Juta

Jumat, 14 Maret 2025 - 04:29 WIB

Sidang Dugaan Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan Ditunda

Selasa, 11 Maret 2025 - 05:16 WIB

Grup Kuala Diduga Selalu di Menangkan pada Pengadaan Proyek di Kabupaten Langkat

Selasa, 11 Maret 2025 - 04:36 WIB

Sidang Dugaan Perkara Korupsi Dana Desa di Kabupaten Karo

Jumat, 7 Maret 2025 - 07:45 WIB

Pendapat Para Ahli Terhadap Dugaan Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan di Langkat

Berita Terbaru

Aktivitas

Sidang Dugaan Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan Ditunda

Jumat, 14 Mar 2025 - 04:29 WIB

Aktivitas

Sidang Dugaan Perkara Korupsi Dana Desa di Kabupaten Karo

Selasa, 11 Mar 2025 - 04:36 WIB