Korupsi: Eddy Wijaya Diancam 4 Tahun Penjara

Rabu, 18 April 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

www.pendidikanantikorupsi.org. Batubara. Eddy Wijaya, Terdakwa kasus dugaan korupsi subsidi minyak goreng (migor) di kabupaten Batubara tahun 2008, menjalani sidang pembacaan surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan, Rabu (18/04).

Dalam kasus ini, Eddy Wijaya selaku perantara penyaluran subsidi minyak goreng di Kabupaten Batubara tahun 2008 didakwa dengan dakwaan primer pasal 2 ayat 1  jo pasal 18 UU No 31 tahun 1999, sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana jo pasal  64 KUHPidana. Subsider 3  jo pasal 18 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU no 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana jo pasal  64 KUHPidana.

“Ancaman hukuman primer maksimal 4 tahun penjara, subsider minimal 1 tahun penjara,” terang Jaksa Netty Silaen.

Jaksa Penuntut Umum, Netty Silaen, SH,MH., menilai perbuatan yang dilakukan terdakwa, Eddy Wijaya alias Abeng, dan rekannya Yahdi Supragyogi, Sumardi, Drs Mangadar Marpaung, Saiful Margolang, Dra. Elly Silalahi M.Si dan Benny Samosir adalah perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan  UU No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan RI, juga surat kerja sama.

Netty juga menambahkan, bahwa dengan tidak disalurkannya sebagian dana subsidi tahap I,II, dan III  sebesar Rp 847.495.000, terdakwa telah memperkaya diri sendiri atau setidak-tidaknya memperkaya orang lain dalam hal ini Yahdi Supragyogi, Sumardi, Drs Mangadar Marpaung, Saiful Margolang, Dra Elly Silalahi Msi, dan Benny Samosir yang telah merugikan keuangan negara pada tahap I, II dan III Sebesar Rp 847.495.000  sesuai dengan hasil laporan Audit oleh BPKP Perwakilan Medan.

Kasus  migor Kabupaten Batubara tahun 2008 ini merupakan kelanjutan dari terdakwa Mangadar dan Sumardi yang sudah diputus sebelumnya. Menenai keterlibatannya, Eddy Wijaya alias Abeng merupakan perantara dan dia yang memegang cek dari rekanan yang menentukan kepada siapa-siapa dibagikan anggaran dari Dinas Perdagangan Kabupaten Batubara.

Dari hasil pantauan pendidikanantikorupsi.org dan wawancara kepada Jaksa Netty ternyata terdakwa tidak ditanah dan masih dapat menghirup udara bebas. Jaksa Netty mengatakan, “terdakwa menderita sakit jantung dan darah tinggi,”ucapnya. (Day)

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Dugaan Oknum Anggota DPRD Turut Menikmati Aliran Dana Korupsi DAK Disdik Kab. Madina Tahun 2020
Diduga Lebih 105 Hektar Terdakwa Menguasai Kawasan Hutan Suaka Margasatwa di Kab. Langkat
Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara
Sidang Dugaan Korupsi Dana Desa, Terdakwa Tidak Hadir Alias Buron
Dugaan Korupsi di Bandara Kualanamu, Proses Pengadaan Dilakukan Diduga Tanpa Pelelangan
Sidang Replik Dugaan Perkara Korupsi Dana Desa di Kabupaten Labuhan Batu
Dugaan Dana BOK dan Jaspel Mengalir Berulang Kali ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Eks Kadis Pendidikan Mandailing Natal, Hadir Sebagai Saksi di Pengadilan Tipikor PN Medan
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 09:14 WIB

Dugaan Oknum Anggota DPRD Turut Menikmati Aliran Dana Korupsi DAK Disdik Kab. Madina Tahun 2020

Jumat, 24 Januari 2025 - 07:32 WIB

Diduga Lebih 105 Hektar Terdakwa Menguasai Kawasan Hutan Suaka Margasatwa di Kab. Langkat

Jumat, 24 Januari 2025 - 05:12 WIB

Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara

Selasa, 21 Januari 2025 - 06:44 WIB

Sidang Dugaan Korupsi Dana Desa, Terdakwa Tidak Hadir Alias Buron

Selasa, 21 Januari 2025 - 06:16 WIB

Dugaan Korupsi di Bandara Kualanamu, Proses Pengadaan Dilakukan Diduga Tanpa Pelelangan

Berita Terbaru

Aktivitas

Sidang Dugaan Perkara Korupsi di BPBD Kabupaten Batu Bara

Jumat, 24 Jan 2025 - 05:12 WIB