Tiga Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi POLMED USU di Tuntut 1,5 Tahun

Rabu, 23 Mei 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikanantikorupsi.org (Medan) Tiga dari empat terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan alat pendidikan dan laboratorium bengkel Jurusan Elektro Politeknik Negeri Medan (Polmed) Tahun Anggaran 2010 senilai Rp4,5 miliar, dituntut 1 tahun 6 bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan, Selasa (22/05/2012). Ketiga terdakwa ini ialah, Sihar Simamora selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Drs. Syahbudin Siregar selaku Bendahara, dan Herman Taher selaku penyedia barang. Masing-masing terdakwa dikenakan dakwaan subsider Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Dalam berkas tuntutannya,  JPU yang diketuai oleh Netty Silaen menilai, bahwa ketiga terdakwa  telah menyalahgunakan kewenangannya dengan tidak melaksanakan tugas dan fungsinya secara benar, dan juga telah melakukan perbuatan melawan hukum. JPU juga menerangkan, berdasarkan fakta persidangan, bahwa benar terdakwa Sihar Simamora bersama Drs. Syabuddin Siregar tidak pernah menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS), meskipun telah menetapkan CV. Karya Medika sebagai pemenang.

Kemudian, pada saat penerimaan barang yang dilakukan oleh pihak Polmed dari Herman Taher selaku penyedia barang, ternyata dari sepuluh paket, ada tiga barang yang tidak sesuai dengan Spec yang telah ditentukan. Kendati demikian, Sihar Simamora dan Drs Syahbudin tetap melakukan pembayaran kepada Herman Taher. Padahal, terhadap barang yang tidak sesuai  tersebut belum ada dilakukan penggantian.

Akibat perbuatan ketiga terdakwa tersebut, Negara mengalami kerugian sebesar Rp2.109.817.614.  Kerugian negara yang timbul akibat ulah mereka ini ternyata telah diganti oleh ketiga terdakwa. Sehingga, JPU tidak lagi membebankan uang pengganti kepada mereka. Hal ini dikatakan Netty Silaen seusai persidangan. “tidak ada uang pengganti, karena sudah dibayar,” ucapnya.

Selain dituntut 1 tahun 6 bulan penjara, ketiga terdakwa juga dibebankan membayar denda Rp 50 Juta subsider 3 bulan dan membayar biaya perkara Rp 5 Ribu.(Day)

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Pensiunan ASN Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Mengaku Terima Uang Dalam Proyek IPAL di Kota Padangsidimpuan
Saksi Ahli : Uang yang Dipungut Oleh MAN 3 Medan Adalah Uang Negara
Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Alwi Mujahit (Kadis Kehatan Sumatera Utara)
Ayah dan Anak Terlibat Dalam Dugaan Kasus Korupsi Eradikasi Lahan PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU)
Bantahan Jaksa Terhadap Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa Alwi Mujahit (Kadis Kesehatan Sumut)
Saksi Sebut Uang Akan Diberikan Kepada Komisioner Bawaslu dan KPU Kota Medan
Sidang Eksepsi Dugaan Kasus Korupsi Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara
Eks Kepala MAN Binjai Dihukum 2,6 Tahun Penjara
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 April 2024 - 03:54 WIB

Pensiunan ASN Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Mengaku Terima Uang Dalam Proyek IPAL di Kota Padangsidimpuan

Senin, 29 April 2024 - 13:40 WIB

Saksi Ahli : Uang yang Dipungut Oleh MAN 3 Medan Adalah Uang Negara

Senin, 29 April 2024 - 13:14 WIB

Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Alwi Mujahit (Kadis Kehatan Sumatera Utara)

Minggu, 28 April 2024 - 04:45 WIB

Ayah dan Anak Terlibat Dalam Dugaan Kasus Korupsi Eradikasi Lahan PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU)

Jumat, 26 April 2024 - 13:19 WIB

Bantahan Jaksa Terhadap Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa Alwi Mujahit (Kadis Kesehatan Sumut)

Senin, 22 April 2024 - 23:07 WIB

Sidang Eksepsi Dugaan Kasus Korupsi Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara

Jumat, 19 April 2024 - 04:27 WIB

Eks Kepala MAN Binjai Dihukum 2,6 Tahun Penjara

Jumat, 5 April 2024 - 03:56 WIB

Sidang Dakwaan Dugaan Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumatera Utara

Berita Terbaru