Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi ABL Dinas PUPR Nias Selatan, Diduga Terdakwa Membuat Laporan Belanja Fiktif

Jumat, 14 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikanantikorupsi.org. Kamis, 13 Februari 2025. Ketua Majelis Hakim Cipto Hosari Parsaoran Nababan, membuka sidang dugaan perkara korupsi Anggaran Belanja Langsung (ABL) Dinas PUPR Kab. Nias Selatan Tahun 2018-2021 di Ruang Cakra 6 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Terdakwa kasus korupsi ABL Eks-Bendahara Dinas PUPR Kab. Nias Selatan Kemurahan Waruwu menjalani sidang lanjutan beragendakan mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dari sidang yang memeriksa 6 orang saksi tersebut telah terungkap fakta-fakta terbaru. Yaitu, mengenai adanya penggunaan dana (ABL) dengan melanggar administrasi seperti; adanya biaya langganan media koran dan pengiklanan yang menelan biaya puluhan juta tanpa adanya kontrak perikatan sah.

Selain itu menurut saksi Hariston Moho pemilik CV. Cera Mitra yang bergerak dibidang Toko Percetakan, Photo Copy dan ATK, tidak ada perikatan kontrak pengadaan antara CV miliknya dengan Dinas PUPR Kab. Nias Selatan. Namun, JPU menyatakan adanya temuan laporan pembelian dengan bon faktur CV. Cera Mitra sebesar lebih dari Rp200 Juta pada tahun 2018 dan lebih dari Rp140 Juta pada tahun 2019.

Menanggapi temuan dari JPU tersebut, saksi Hariston Moho menyampaikan bahwa faktual pembelian berdasarkan total transaksi pada pembukuan miliknya hanya sebesar lebih dari Rp28 Juta pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 lebih kecil dari itu. Sehingga JPU menduga telah terjadinya laporan pembelian pada CV. Cera Mitra secara fiktif yang dibuat oleh terdakwa.

Menurut JPU dugaan laporan belanja fiktif juga terjadi dalam laporan pembelian BBM jenis solar pada SPBU Duta Selatan Cemerlang. Hal tersebut berdasarkan keterangan saksi Siti Warnidaci Manager SPBU yang menerangkan di pengadilan bahwa bon faktur yang ditunjukan JPU di persidangan bukanlah bon fuktur asli yang saksi keluarkan dalam transaksi pembelian BBM. Sehingga bon fuktur tersebut diduga hasil manipulasi.

Setelah keterangan saksi-saksi dianggap lengkap dan cukup, Majelis Hakim mengakhiri sidang periksaan saksi. Kemudian Majelis Hakim menunda persidangan hingga Kamis, 27 Februari 2025 dengan agenda pemeriksaan saksi lanjutan.

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Sidang Putusan Perkara Korupsi Railink Bandara Kualanamu, Terdakwa Divonis Ringan
Terdakwa Korupsi Railink Kualanamu Melalui Penasehat Hukumnya Minta Dibebaskan
Babak Baru Sidang Dugaan Korupsi Kredit Macet Bank Sumut Cabang Sei Rampah
Tes SKTT Berujung Demonstrasi, Diduga Dicurangi
Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan Rugikan Negara Rp856 miliar, Kedua Terdakwa dituntut 15 Tahun Penjara
Sidang Pemeriksaan Saksi Mahkota Dugaan Korupsi PPPK Guru Kab. Langkat Tahun 2023
JPU Tanggapi Pledoi Ketiga Terdakwa Dugaan Korupsi PDAM Tirta Sari
Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Seleksi PPPK Guru Kab. Langkat Tahun 2023
Berita ini 119 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 16:06 WIB

Sidang Putusan Perkara Korupsi Railink Bandara Kualanamu, Terdakwa Divonis Ringan

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:27 WIB

Terdakwa Korupsi Railink Kualanamu Melalui Penasehat Hukumnya Minta Dibebaskan

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:22 WIB

Babak Baru Sidang Dugaan Korupsi Kredit Macet Bank Sumut Cabang Sei Rampah

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:44 WIB

Tes SKTT Berujung Demonstrasi, Diduga Dicurangi

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:40 WIB

Korupsi Alih Fungsi Kawasan Hutan Rugikan Negara Rp856 miliar, Kedua Terdakwa dituntut 15 Tahun Penjara

Berita Terbaru

Artikel

Tes SKTT Berujung Demonstrasi, Diduga Dicurangi

Minggu, 22 Jun 2025 - 08:44 WIB