Sidang Lanjutan Korupsi Pajak Galian C Batubara.

Kamis, 26 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kamis, 26 april 2018. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan kembali melakukan sidang lanjutan kasus korupsi galian C di Batu Bara. Adapun agenda sidang kali ini adalah mendengarkan keterangan saksi sebanyak 6 orang.  1 orang saksi berasal dari Dinas Pendapatan dan 5 orang lagi adalah para pegawai dan pemilik CV dan PT pelaksana proyek Galian C.

Majelis Hakim yang melakukan pemeriksaan saksi secara sekaligus menanyakan kepada saksi pegawai Dinas Pendapatan yang bernama Teti, dalam keterangannya saksi menjawab tidak tahu perihal pajak tersebut karena ia hanyalah operator di Dinas Pendapatan.

Saksi Teti juga menerangkan bahwa PT Sriwijaya memang pernah melakukan pembayaran, namun karena belum ada orang di Dinas Pendapatan dan PT Sriwijaya juga terburu-buru saksi kemudian menghubungi Bendahara Dispenda yaitu Terdakwa ibu Zuraidah Nasution via pesawat telepon, Terdakwa pada saat itu mengatakan kepada saksi bahwa uangnya diterima saja dan minta paraf kepada Samsir. Saksi selanjutnya menerangkan bahwa selanjutnya uang dari PT Sriwijaya tersebut diserahkan kepada Terdakwa.

Lebih lanjut PT Sriwijaya menerangkan bahwa memang benar pihaknya telah menyerahkan sejumlah uang, sejumlah Rp 17 Juta. PT Sriwijaya juga menerangkan bahwa pihaknya mengambil tanah dari dua tempat yang pertama di Kabupaten Batubara, namun karena stok yang tidak mencukupi PT Sriwijaya mengambil tanah dari Simalugun sehingga dilakukan pembayaran pajak kepada pemerintah Simalungun. namun ketika Hakim meminta bukti keuntungan yang didapat oleh perusahaan, pihak perusahaan tidak membawa bukti yang di minta oleh hakim.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan ke ketiga saksi tersebut masuklah ke pemeriksaan saksi berikutnya sebanyak tiga orang, yaitu saksi dari CV Putra Sulung , Habib Sirianto, dan Manuhut. ketiga saksi ini mendapat pertanyaan yang sama dari hakim yang pertama yaitu seputar pembayar pajak mereka dan ketiganya sudah membayar, setelah itu hakim menayakan tentang peroses pembayaran dan surat tanda setor mereka dan ketiganya juga menjawab bahwa semua buktinya sudah di serahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), ketiga saksi hanya ditanyai seputar proses pembayaran pajak mereka beserta bukti yang didapat. Dikarenakan bukti dan berkas yang di miliki oleh  saksi sudah lengkap maka hakim tidak memperpanjang lagi pertanyaan kepada saksi. (IHL)

 

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Dugaan Korupsi DED di Disdik Kota Binjai, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp491 Juta
Dugaan Perkara Pidana Pajak, potensi negara merugi Rp28,2 Miliar
Sidang Replik JPU, Dugaan Perkara Korupsi Kredit Macet Pembangunan Perumahan
Sekda Kabupaten Simalungun Diperiksa Sebagai Saksi di Pengadilan Tipikor PN Medan
Dugaan Politisasi Kasus Korupsi di Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan 
Korupsi Dana BLU di RSUP H Adam Malik, Para Mantan Pejabat di Vonis Beragam
Sidang Pemeriksaan Saksi Dugaan Kasus Korupsi di UINSU, di Tunda
JPU Kejari Asahan Kesal Dengar Keterangan Terdakwa
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:46 WIB

Dugaan Korupsi DED di Disdik Kota Binjai, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp491 Juta

Selasa, 3 Desember 2024 - 06:11 WIB

Dugaan Perkara Pidana Pajak, potensi negara merugi Rp28,2 Miliar

Selasa, 26 November 2024 - 04:48 WIB

Sidang Replik JPU, Dugaan Perkara Korupsi Kredit Macet Pembangunan Perumahan

Jumat, 15 November 2024 - 06:59 WIB

Sekda Kabupaten Simalungun Diperiksa Sebagai Saksi di Pengadilan Tipikor PN Medan

Kamis, 7 November 2024 - 13:26 WIB

Dugaan Politisasi Kasus Korupsi di Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan 

Berita Terbaru