Sidang Pemeriksaan Saksi Dugaan Korupsi di Dinas PUPR Kabupaten Nias Selatan

Rabu, 12 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikanantikorupsi.org. Senin, 10 Februari 2025. Ketua Majelis Hakim Cipto Hosari Parsaoran Nababan, membuka sidang dugaan perkara korupsi Anggaran Belanja Langsung Dinas PUPR Kab. Nias Selatan Tahun 2018-2021. Persidangan ini dilaksanakan di Ruang Cakra 9 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Terdakwa Kemurahan Waruwu selaku Eks Bendahara Dinas PUPR Kab. Nias Selatan, menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi  lanjutan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 4 orang saksi pada persidangan kali ini.

Saksi-saksi yang dihadirkan yakni Saksi Marturiana Duha (Sekertaris Dinas PUPR Kab. Nias Selatan), Saksi Agus Mustury (Operator SPBU di Kab. Nias Selatan.), Saksi Analio (Staff SPBU di Kab. Nias Selatan), dan Saksi Kelvin (Staff SPBU di Kab. Nias Selatan).

Marturiana Duha mengatakan bahwasanya bendahara dinas dalam melakukan setiap pencairan keuangan selalu melalui proses yang ketat. Yaitu, harus menyertakan bukti yang sah berupa Bon atau Kwitansi. Namun, ketika Marturiana ditanya oleh Majelis Hakim, jika memang proses yang ketat tersebut dilakukan mengapa ada kebocoran dana pada Anggaran Belanja Langsung Dinas PUPR Kab. Nias Selatan sejak Tahun 2018-2021, saksi tidak dapat menjawab.

Analio menerangkan mengenai adanya temuan JPU terkait tiga bon faktur dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga fiktif. Saksi menjelaskan bahwasanya benar pernah mengeluarkan bon pembelian, namun bukan seperti yang ditunjukan oleh JPU dan saksi juga menyangkal bahwasanya tandatangan pada bon tersebut bukanlah tandatangannya. Sementara saksi kevin menambahkan bahwasanya tidak mungkin SPBU mengeluarkan bon faktur tanpa ditandatanganin oleh operator.

Perlu diketahui, bahwa hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Anggaran Belanja Langsung Dinas PUPR Kab. Nias Selatan tahun 2018-2021 terdapat kerugian Negara sejumlah Rp1.461.995.715,00.

Setelah mendengarkan keterangan para saksi, Majelis Hakim menilai keterangan belum mencukupi. Untuk itu, Majelis Hakim meminta kepala JPU untuk mengahadirkan saksi-saksi lain pada persidangan yang berikutnya. Persidangan ditunda hingga, Kamis, 13 Februari 2025 untuk pemeriksaan saksi-saksi lanjutan.

(Tim Pemantau Peradilan Elvina, Anisah, Miftahul, Rahma, Najwa, Fadilah)

Yuk komen pakai Facebook mu yang keren

Berita Terkait

Korupsi Kredit Fiktif di BRI Kutalimbaru Diduga Berlangsung Selama 4 Tahun
Anak Kadis Dinas Kesehatan Kab. Tapteng, Diduga Menerima Aliran Pemotongan Dana BOK dan Jaspel
Sidang Dugaan Korupsi di Dinas Pemuda dan Olahraga Tebing Tinggi
Diduga Terdapat Kelalaian Penggunaan Dana BLU di UINSU Medan
Sidang Dugaan Korupsi Kredit Fiktif di BRI Kutalimbaru, Dua Terdakwa Tidak Berhadir
Ahli BPKP Hitung Kerugian Negara Terkait Dugaan Korupsi Alih Fungsi Hutan Suaka Margasatwa
Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Pengadaan PDAM Tirtasari Binjai
Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Penataan Situs Benteng Putri Hijau
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 04:13 WIB

Korupsi Kredit Fiktif di BRI Kutalimbaru Diduga Berlangsung Selama 4 Tahun

Jumat, 21 Maret 2025 - 07:49 WIB

Anak Kadis Dinas Kesehatan Kab. Tapteng, Diduga Menerima Aliran Pemotongan Dana BOK dan Jaspel

Jumat, 21 Maret 2025 - 04:32 WIB

Sidang Dugaan Korupsi di Dinas Pemuda dan Olahraga Tebing Tinggi

Jumat, 21 Maret 2025 - 04:21 WIB

Diduga Terdapat Kelalaian Penggunaan Dana BLU di UINSU Medan

Jumat, 21 Maret 2025 - 03:51 WIB

Sidang Dugaan Korupsi Kredit Fiktif di BRI Kutalimbaru, Dua Terdakwa Tidak Berhadir

Berita Terbaru

Terpotret terdakwa Saidurrahman mengacungkan Jempol

Aktivitas

Diduga Terdapat Kelalaian Penggunaan Dana BLU di UINSU Medan

Jumat, 21 Mar 2025 - 04:21 WIB